MAJALAH BERITA TERKINI ISU HOT

Get cash from your website. Sign up as affiliate.

Senin, 18 Oktober 2010

SATU TAHUN PEMERINTAHAN SBY BOEDIONO

SATU TAHUN PEMERINTAHAN SBY BOEDIONO
                                                          Oleh : Elan Suherlan,SHI

Sekarang sudah satu tahun kerja pemerintahan SBY Boediono berjalan. Waktu yang cukup untuk menilai kinerja pemerintahan SBY Boediono. Sebagai presiden RI, SBY melakukan evaluasi kinerja pemerintahan, termasuk kinerja di jajaran para pembantunya, para menteri Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II. Setiap Menteri akan dinilai kinerjanya, dan bila kinerjanya memprihatinkan bisa saja diganti menteri tersebut. Reshuffle kabinet diperuntukkan untuk memperbaiki kinerja pemerintahan SBY Boediono agar lebih baik ke depannya. Dan itu adalah hak presiden sebagai kepala Negara.
Dalam memperingati satu tahun pemerintahan SBY Boediono konon akan diadakan demo besar-besaran penggulingan kekuasaan. Isu penggulingan kekuasaan ini merupakan salah satu manuver politik kelompok tertentu untuk kepentingan politik tertentu. Bisa saja, ini dilakukan oleh kalangan istana untuk merebut simpati hati rakyat. Akan tetapi, isu ini dapat pula ditimbulkan oleh pesaing-pesaing politik pemerintahan SBY Boediono yang tak puas atas kinerja pemerintahan mereka. Bahkan, isu ini dapat ditimbulkan dari masyarakat sendiri yang tak puas atas kinerja pemerintahan SBY Boediono selama rentang satu tahun ini.
Bukan hanya presiden yang mengevaluasi kinerja bawahannya, para partai politik dan pengamat politik serta masyarakat luas pun ikut mengevaluasi dan mengkritisi kinerja pemerintahan SBY Boediono. Untuk mengevaluasi kinerja pemerintahan SBY Boediono perlu dilakukan dengan objektif tanpa embel-embel kepentingan politik tertentu. Pertama, harus dimulai dari program-program yang telah dicanangkan Pemerintahan SBY Boediono satu tahun sebelumnya. Yakni seusai sidang Kabinet, Presiden SBY di Istana Negara menyampaikan program-programnya sebagai berikut:  Pemberantasan mafia hukum, Revitalisasi industri pertahanan, Penanggulangan terorisme, Meningkatkan daya listrik di seluruh Indonesia, Meningkatkan produksi dan ketahanan pangan, Revitalisasi pabrik pupuk dan gula, Mengurai keruwetan agraria dan tata ruang, Membangun infrastruktur,  Mengucurkan Rp 100 triliun per tahun untuk kredit usaha kecil dan menengah, Mencari solusi pembiayaan dan investasi, Merumuskan kontribusi Indonesia dalam isu perubahan iklim dan lingkungan, Reformasi kesehatan, Menyinkronkan antara pendidikan dan dunia kerja, Kesiapsiagaan penanggulangan bencana, dan Sinergi antara pusat dan daerah.
Dari seluruh program di atas, masing-masing pihak atau individu dapat menilai dan merasakan sendiri bagaimana program tersebut hasilnya sekarang ini. Evaluasi satu tahun pemerintahan SBY Boediono yang dilakukan presiden terhadap para menterinya merupakan momentum yang dinanti publik. Ini merupakan bukti kesungguhan pemerintah dalam bekerja. Banyak kelemahan yang perlu diperbaiki kinerja pemerintahan sekarang ini, terutama di jajaran para menteri tanpa mengenyampingkan prestasi mereka yang telah dibuat di pemerintahan sekarang ini.
Menurut pengamatan penulis, terlalu banyak waktu terbuang dalam pemerintahan SBY Boediono ini, semisal kasus KPK lawan Kejaksaan Agung yang terus berlarut-larut. Seharusnya kasus ini dapat diselesaikan secepat mungkin. Menurut penulis, sebagai seorang presiden hendaknya ia turun tangan sendiri menyelesaikan persoalan ini secepat mungkin. Karena jika berlarut-larut kasus ini akan menghambat kinerja KPK dan Kejaksaan Agung. Di sinilah letak pentingnya ketegasan dari seorang presiden untuk menyelesaikan persoalan ini secepat mungkin.
Menyimak pemerintahan SBY Boediono sebenarnya memiliki modal yang kuat adalah dukungan yang besar dari rakyat Indonesia ditambah dukungan partai politik GOLKAR,PKS, dan lain-lain. Jangan sampai, dukungan publik dan partai politik semakin melemah akibat kinerja pemerintahan sendiri yang kurang mumpuni. Oleh karenanya, setiap gebrakan-gebrakan atau program-program baru walaupun tidak populer hendaknya dilakukan dengan bertujuan untuk mensejahterakan rakyat semata. Bila pemerintah tidak memanfaatkan dukungan publik yang kuat ini bahkan menyia-nyiakannya maka dukungan publik akan kian melentur seperti akhir-akhir ini disebabkan kasus-kasus yang berlarut-larut. Menurut hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) terjadi tingkat penurunan kepuasan publik terhadap pemerintahan SBY Boediono. Hal ini haruslah menjadi pemicu agar kinerja pemerintahan berjalan lebih baik ke depannya. Sebab bila pemerintahan sekarang tidak menunjukkan gebrakan dan prestasi bahkan keburukan yang terus terjadi maka bila ini dibiarkan terus menerus maka tak ayal lagi akan terus terjadi tingkat penurunan kepuasan publik terhadap pemerintah ini.
Oleh karenanya, setelah evaluasi kinerja pemerintahan selama satu tahun ini, pemerintah hendaknya berbenah diri dan menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada seperti kasus KPK lawan Kejaksaan Agung, Kasus Bank Century, kasus Ujian Nasional, dan lain-lain.
Pemerintah SBY Boediono hendaknya menjadi perisai rakyat, rakyat merasa aman dan sejahtera di bawah pemerintahannya. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya seorang pemimpin itu merupakan perisai, rakyat akan berperang di belakang serta berlindung dengannya. Bila ia memerintah untuk takwa kepada Allah azza wa jalla serta bertindak adil, maka ia akan memperoleh pahala. Namun bila ia memerintah dengan selainnya, maka ia akan mendapatkan akibatnya” (HR. Muslim).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar